Mengenal Dosen Milenial Teknik Geologi "Adi Sulaksono"

Mengenal Dosen Milenial Teknik Geologi Adi Sulaksono
Yogyakarta – Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta memliki beberapa dosen muda, salah satunya ialah Adi Sulaksono. Sosok pria sederhana yang akrab disapa Adi ini adalah anak terakhir dari enam bersaudara yang lahir pada 24 April 1990 dari pasangan Muh. Giridoyo (alm) dan Muslimah. Datang dari latar belakang keluarga sederhana, pria yang hingga sekarang memiliki hobi bermain game online ini lulus dan memperoleh gelar sarjana tekniknya pada tahun 2013 dari Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta. Pada saat bersamaan, dia juga meraih penghargaan karya cendekia yang diberikan oleh UPN “Veteran” Yogyakarta karena prestasi akademik dan non-akademiknya semasa kuliah.
Menuntut ilmu di negeri sakura
Sejak April 2014, Adi memutuskan untuk bergabung dan mengabdi sebagai asisten pengajar di Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta. Keinginan yang kuat menjadi landasan baginya untuk memperoleh beasiswa ke Jepang. Adi memperoleh gelar doktornya (Doctor of Science) pada tanggal 22 Maret 2021 dari Akita University, Jepang dimana dia juga memperoleh gelar magisternya (Master of Science). Topik penelitiannya adalah tentang evolusi keadaan oksidasi magma dan alterasi hidrotermal pada suhu tinggi yang menjadi penyebab endapan tembaga dan emas tipe porfiri di Grasberg, Papua. Selama belajar di Jepang, dia telah memaparkan hasil penelitiannya di berbagai pertemuan ilmiah internasional termasuk di Tokyo, Jepang (2017, 2018, 2019), Beijing, China (2018) dan Makassar, Indonesia (2019). Bahkan dia juga pernah memperoleh penghargaan presenter poster terbaik pada tahun 2017 di salahsatu pertemuan ilmiah yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Karena prestasinya tersebut, Adi pernah diberi penghargaan dan hadiah oleh Presiden di kampusnya. Terbaru, pria yang pernah mendapat kesempatan untuk belajar dan melakukan pekerjaan laboratoriumnya di The University of Ottawa, Kanada ini telah berhasil mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional papan atas yang termasuk dalam kategori Q1.
Belajar sambil bekerja
Kegiatan akademik dan jadwal penelitian yang padat tidak menghalanginya meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, bermain game online, nonton film dan bermain sepakbola. Bahkan, setiap hari dia bangun jam 3:00 pagi untuk nyambi sebagai loper koran, suatu pekerjaan yang terasa sangat berat ketika musim dingin dimana suhu bisa mencapai -10°C. Selain itu, pria yang telah menikah dan dianugerahi satu anak ini juga beberapa kali terlibat sebagai asisten pengajar dan asisten penelitian di kampusnya. Bahkan, Adi juga telah ditunjuk sebagai reviewer dan editorial board member di jurnal nasional dan internasional. Semua itu, aku dia, dilakukannya atas dasar semata-mata untuk belajar menjadi pribadi yang amanah dan bertanggungjawab.