Admin
15 November 2023 - 08:39 WIB
997
Yogyakarta, 10 November 2023 – Fakultas Teknologi Mineral (FTM) Universitas Pembanguan “Veteran” Yogyakarta mengadakan konferensi internasional bertajuk “The 6th International Conference on Earth Science, Mineral, And Energy (ICEMINE) 2023” pada tanggal 9 November 2023. Tahun ini, ICEMINE mengangkat tema “Accelerating the Advancement in Lower-Carbon Energy for A Sustainable Environment”.
Sambutan disampaikan oleh Ketua Panitia, Dr. Widyawanto Prastistho, S.T., M.Eng., Dekan FTM, Dr. Ir. Sutarto, M.T., dan Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si sekaligus pembukaan acara. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa konferensi internasional ini penting untuk pertukaran pengetahuan, kolaborasi, dan inovasi khususnya terkait teknologi rendah karbon untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan mencapai pembangunan berkelanjutan.
Acara dilakukan secara hybrid yaitu secara luring di Hotel Grand Keisha dan daring melalui platform Zoom meeting. Tujuan konferensi internasional ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi berbagai pihak seperti pemerintah, akademisi, maupun industri berkolaborasi dalam mewujudkan dampak positif di bidang kebumian. Kegiatan diawali dengan paparan materi oleh narasumber dan dilanjutkan dengan presentasi dari 69 pemakalah yang artikelnya diterima.
Terdapat 6 narasumber yang terbagi dalam dua sesi paparan. Sesi pertama, diisi oleh Ir. Putu Suardana, M.Si. dari Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ir. Yunus Saefulhak, M.M., M.T. dari Dewan Energi Nasional, dan Prof. Piotr Kolasiñski dari Wroclaw University of Science and Technology, Polandia. Sedangkan sesi kedua dilakukan paparan oleh Dr. Ir. Dedy Kristanto, M.T. dari Teknik Perminyakan UPN “Veteran” Yogyakarta, Prof Michael Angelo B. Promentilla dari De La Salle University, Filipina, serta Prof. Kyeong Park dari Sungshin Women’s University, Korea Selatan.
Ir. Putu Suardana, M.Si. menyampaikan materi dengan judul “Peran Sektor Minyak dan Gas dalam Reduksi Emisi”. Beliau menyatakan bahwa Indonesia telah mengupayakan kemajuan transisi energi ke arah energi yang ramah lingkungan dengan tetap mempertimbangkan ketahanan energi dan mitigasi gas rumah kaca, di antaranya dengan Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCU/CCUS), program zero flaring, dan konversi bahan bakar.
Ir. Yunus Saefulhak, M.M., M.T. menerangkan bahwa kebijakan energi nasional harus selaras dengan target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Listrik diproyeksikan menjadi energi final yang paling dominan dikonsumsi di masa depan. Energi final jenis Energi Baru dan Terbarukan meliputi hydrogen, biofuel, ammonia, biomassa, biogas dimanfaatkan pada sektor industry, transportasi, serta rumah tangga dan komersial. Strategi transisi energi adalah melalui dekarbonasi – dekontrolisasi – digitalisasi.
Transisi energi di Polandia dipaparkan oleh Prof. Kolasinski. Pasar energi di Polandia sebelum tahun 2004 didominasi oleh batu bara, selanjutnya Polandia bergabung dengan Uni Eropa dan mengubah regulasi yang terkait dengan sektor pembangkit listrik. Pada tahun 2020 tercapai peningkatan proyeksi efisiensi sebesar 20%.
Di sesi kedua, Dr. Dedi Kristanto, M.T. memaparkan riset terkait peningkatkan produksi minyak (Enhanced Oil Recovery) dengan injeksi gas CO2 pada lapisan produksi dengan tekanan tertentu. Keunggulan teknologi ini adalah CO2 yang ditangkap dari sumber-sumber spesifik dapat dimanfaatkan untuk keuntungan produksi minyak bumi dan secara tidak langsung dapat mengurangi gas rumah kaca.
Prof. Michael Angelo menyatakan bahwa terdapat hubungan antara energi, makanan, dan limbah. Energi dari limbah seperti biogas dapat digunakan sebagai pembangkit listrik, penghasil panas untuk reactor, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. Terakhir, Prof. Kyeong Park memberikan pandangan untuk pengelolaan warisan geologi yang bernilai internasional dan diakui oleh UNESCO. Di Korea Selatan, pengelolaan geopark bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat serta UNESCO Global melalui jaringan regional.